Sejumlah warga Desa Pulau Tengah mulai mengeluhkan sakit pernafasan dan mata usai pengurugan jalan raya MH.Thamrin beberapa waktu lalu.

Warga menuding, jalan raya provinsi itu menjadi biang kerok munculnya penyakit tenggorokan dan mata. Sebab, jalan yang baru saja diperbaiki itu hanya diurug dengan material pasir dan batu kerikil bercampur semen.

Alhasil, jalan berdebu dan apabila kendaraan melintas material halus tersebut beterbangan dan menyebar ke area pemukiman warga.

“Jalan jadi berdebu, apabila uto (mobil) melintas, debu berterbangan,” ujar seorang warga Pulau Tengah yang tak mau disebutkan namanya, Rabu (8/10).

Ia pun mulai mengeluhkan kondisi jalan yang dibangun setengah hati tersebut. Hanya diurug tanah tanpa diaspal.

“Kalau cuma diurug kami juga bisa, kapan diaspal? Jangan menyelesaikan satu masalah terus masalah lainnya muncul, warga mulai batuk-batuk,” ujarnya.

Warga meminta agar Pemda segera merampungkan perbaikan karena dikhawatirkan bila musim hujan tiba bukan tidak mungkin jalan yang diurug tersebut kembali menganga karena konstruksi jalan yang terlihat tidak kokoh.

“Kami minta yang terbaik (diaspal atau disemen) biar kokoh, tidak berdebu karena jalan dekat dengan pemukiman warga,” tuturnya.

sebelumnya itu, jalan mengalami rusak parah akut lantaran dibiarkan bertahun-tahun. Akibat pembiaran tersebut permukaan jalan berlubang hingga menjadi kubangan bila hujan turun.

Pemda mulai berupaya memperbaiki kerusakan jalan sepanjang 1 KM tersebut, hanya saja perbaikan itu mulai dikeluhkan warga karena cuma diurug tanpa diaspal. (Red)

 

 

Tags:Desa Pulau TengahJalan rusak