Aksi cuci piring di tengah kubangan air jalan raya Pulau Tengah, Kerinci, Jambi diperagakan seorang ibu rumah tangga. Aksi itu disebut bentuk protes terhadap Pemda yang mengabaikan jalan umum rusak hingga bertahun-tahun.

Padahal, jalan tersebut merupakan jalur  penghubung lalulitas antar desa bahkan antar kota dan provinsi. Terlebih, jalan itu adalah akses utama menuju salah satu situs budaya kerinci, Masjid Keramat.

“Sepanjang satu kilo meter (rusak,red), sudah 6 tahunan,” kata Neneng, IRT yang menggelar aksi, Kamis (2/10).

Sebagai seorang pedagang, ibu Neneng mengaku sangat terganggu dengan jalan  rusak tersebut. “Kalau musim hujan, terkena cipratan dari kendaraan yang lewat,” ucapnya.

“Tak jarang juga terjadi kecelakaan karena jalan berlubang dan dipenuhi air,” tambahnya.

Ia berharap, Pemda Kerinci dan Pemda Jambi segara memperbaiki jalan tersebut agar tidak mengganggu aktifitas masyarakat.

Sebelumnya, warga Pulau Tengah juga sempat melakukan protes serupa dengan memancing ikan di tengah jalan raya tersebut.

Aksi merupakan bentuk sindiran bernada sarkas kepada pemerintah daerah yang dinilai abai terhadap kondisi jalan rusak hingga bertahun-tahun. (Red)

Tags:Aksi Cuci PiringDesa Pulau TengahJalan rusak