Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sedikitnya 100 anak Palestina terbunuh atau terluka setiap hari di Gaza sejak serangan dilanjutkan Israel pada 18 Maret 2025.
Sebelum itu, Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan senjata dan pertukaran tahanan pada Januari lalu.
“Tidak ada yang membenarkan pembunuhan anak-anak,” tulis Philippe Lazzarini, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Sabtu (6/4).
Dia mengatakan Israel telah mengubah wilayah yang dikepung menjadi “tanah terlarang” bagi anak-anak dan menyesalkan bahwa “nyawa anak-anak” sedang “dipotong dalam perang yang bukan merupakan perbuatan anak-anak”.
“Ini adalah noda pada kemanusiaan kita bersama,” kata Lazzarini, dikutip Al-Jazeera. (Red)