Kerapatan adat bersama masyarakat Kecamatan Kumun Debai melaksanakan Kenduri Sko di wilayah Adat Depati IV Kumun Debai, yang berlokasi di halaman SMP Negeri 6 Kumun Debai, minggu (6/7) pagi.
Acara ini merupakan bentuk syukur kepada leluhur dan pelestarian adat yang kaya makna spiritual seperti pelantikan pemangku adat “Depati” dan ritual silaturahmi “berkenang” antar warga.
Kegiatan lima tahunan ini terpantau ramai sejak pagi hari. Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan berbagai kolaborasi ritual adat dengan seni modern.
Puncaknya, Kenduri Sko ini dihadiri oleh pemangku adat bersama tokoh pemerintah. Terlihat Gubernur Jambi Al Haris yang diwakili Tema Wisman, Walikota Sungai Penuh Alfin, Bupati Kerinci Monadi, Kapolres Kerinci AKBP Arya Tesa Brahmana, Sekda Alpian, pimpinan DPRD Kota Sungaipenuh Hutri Randa, Pimpinan Dewan Kabupaten Kerinci Boy Edwar, rektor IAIN Kerinci Jafar Ahmad, beserta tamu undangan lainnya.
Di hadapan masyarakat Wali Kota Sungai Penuh Alfin, menyampaikan maksud dan tujuan digelarnya Kenduri Sko atau Kenduri Adat ini. Menurutnya Kenduri Sko adalah simbol kepedulian terhadap kelestarian nilai-nilai adat yang bersendi syara’ dan syara’ bersendi Kitabullah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wujud rasa syukur atas rahmat dan karunia dari Allah SWT.
“Pergi ke sawah padi lah menguning, pergi ke ladang jagung lah mengupih, pergi kepelak mentimun lah mengarang bungo, sedangkan anak negeri beriang hati,” ujar Wako mengutip petatah adat dalam sambutannya.
Di kesempatan yang sama, Wako Alfin menekankan pentingnya persatuan dan kesepakatan dalam adat sebagaimana tergambar dalam pepatah adat: “Lah bulat air dek pembuluh, lah bulat kato dek mufakat, ka ateh lah sepucuk bulat, ka bawah lah seurat nunggang, lah saciok bak ayam, lah sedencing bak besi.”
Seluruh anak jantan dan anak batino dalam wilayah adat Depati IV Kumun Debai turut mengambil bagian dalam kegiatan ini, dengan semangat menghanguskan “beras nan seratus, kerbau nan seekor” sebagai bentuk kekompakan dalam mengadakan Kenduri Sko.
Lebih dari sekadar seremonial, Wali Kota menegaskan bahwa Kenduri Sko juga menjadi momentum penting untuk membuka tambo dan menuturkan kembali sejarah adat kepada generasi muda, agar warisan budaya ini tetap hidup dan tidak hilang ditelan zaman.
“Insyaallah, selanjutnya bersama kabupaten kerinci kita merenungkan melaksanakan kenduri sko dua daerah,”ungkap Alfin sambil menyebut nama Bupati Kerinci Monadi.
Sementara itu, Gubernur Jambi melalui Tema Wisman menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Kumun Debai, khususnya Depati IV, atas komitmennya dalam melestarikan budaya warisan leluhur melalui kegiatan Kenduri Sko yang terus dilaksanakan secara konsisten.
“Kegiatan adat seperti Kenduri Sko ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga tonggak penting dalam menjaga identitas budaya daerah. Budaya dan adat istiadat adalah identitas utama bangsa Indonesia,” ungkap Tema Wisman membacakan sambutan gubernur.
Lebih lanjut, disampaikan bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi seperti Kenduri Sko menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter masyarakat yang berkualitas dan unggul. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan Provinsi Jambi yaitu “Jambi Mantap Berdaya Saing dan Berkelanjutan 2029”.
Gubernur juga mendorong agar pelestarian budaya lokal tidak hanya berhenti pada pelaksanaan ritual, tetapi juga mampu diintegrasikan dalam sektor ekonomi, pendidikan, hingga pembangunan karakter masyarakat, termasuk melalui pembelajaran di sekolah-sekolah dan keterlibatan aktif generasi muda.
“Mari kita jadikan Kenduri Sko ini sebagai wujud cinta kita terhadap akar budaya sendiri, serta sebagai ajang membangun semangat kebersamaan untuk kemajuan daerah,” ucap tema Wisman. (red)