Bunga desa (Bupati-wabup menginap di desa) adalah program pendekatan Monadi-Murison dengan kehidupan masyarakat desa. Program ini merupakan komitmen mereka untuk lebih mengenal dan menyentuh persoalan di desa.
Pasca terpilih sebagai kepala daerah, kedua tokoh daerah itu langsung tancap gas dengan menggarap bunga desa. Kali ini, mereka menyentuh dan menggarap Desa Renah Pemetik, Kecamatan Siulak Mukai, Senin (05/05).
Desa Renah Pemetik menjadi tujuan Bunga Desa karena selain masih tertinggal dibanding desa lain, Monadi melihat desa ini punya potensi alami yang perlu digarap.
Infrastruktur yang terbilang minim, membuat mereka perlu perjuangan ekstra menembus perbukitan dan rimbunnya hutan Renah Pemetik.
Untuk menambah daya dorong, ternyata mereka juga ditemani oleh OPD dan Gubernur Jambi Al Haris.
Tiba di lokasi, sambutan hangat menyertai tokoh -tokoh daerah tersebut menunjukan betapa polos dan santunnya masyarakat desa. Selain menginap, mereka juga menggelar dialog bersama warga, meninjau langsung fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta menyalurkan bantuan sosial dan pelayanan administrasi kependudukan.
“Kami hadir di sini bukan hanya untuk melihat, tetapi untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Pemerintah harus hadir sampai ke pelosok,” tegas Bupati Monadi dalam sambutannya di hadapan warga Renah Pemetik.
Katanya, program ini akan menjadi evaluasi layanan publik di desa-desa terpencil. Sebab, dengan langsung bersentuhan dengan warga, persoalan akan semakin mudah diatasi dengan solusi konkrit. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam hal pembangunan dan pelayanan,” tambahnya.
Warga desa yang menyaksikan langsung kehadiran sejumlah tokoh masyarakat itu penuh semangat dan bergairah dalam mendukung seluruh program pro desa yang sebentar lagi akan mereka nikmati.
“Semoga kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi desa kami,” harap seorang warga Desa Renah Pemetik. (Red)