Kisah nyata seorang perempuan asal Kerinci yang mengadu nasib ke negeri Jiran Malaysia viral di media sosial. Bukannya mendapat untung malah buntung. Sang pahlawan devisa mengalami kehidupan yang tragis karena menerima penganiayaan oleh majikannya.

Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, TKW yang bekerja di Penang, Malaysia itu harus kembali ke kampung halaman dalam kondisi yang memprihatinkan. Ia mengalami amnesia lantaran diduga dipaksa bekerja rodi dan disiksa oleh majikannya.

Video pertama kali diunggah oleh akun TikTok @cindy.f28, yang mengaku sebagai adik kandung TKW tersebut, pada 31 Juli 2025. Dalam cuplikan video tersebut, Cindy bercerita tentang kondisi kakaknya yang sudah dua bulan berada di kampung halaman setelah dipulangkan oleh majikannya.

Cindy mengatakan, sang kakak dipulangkan bukan dalam kondisi sehat melainkan trauma mendalam dan kelelahan kronis sehingga harus di rawat di Rumah Sakit. Kondisinya kini memburuk, tidak bisa beraktivitas normal, dan bahkan mengalami kehilangan ingatan (amnesia).

“Kakak saya sekarang nggak bisa apa-apa. Sampai lupa ingatan. Ini bukan lagi lelah biasa, tapi sudah hancur secara mental dan fisik,” ungkap Cindy dalam unggahannya.

Dalam cuplikan video lainnya, Cindy menampilkan gambar sang kakak yang tengah bekerja di Malaysia. TKW itu terlihat bekerja dalam kondisi kelelahan dan kurang tidur.

“Dia tidur sambil jalan, sambil kerja. Majikan tak beri istirahat. Sampai kayak orang linglung. Tolong bantu viralkan!” tutur Cindy dalam akun tiktoknya.

TKW kurang beruntung itu juga terlihat kerap dibentak dan dimarahi oleh majikannya, meski ia sudah meminta maaf kepada majikannya. Potongan peristiwa itu juga terekam dan beredar di dunia maya.

Hingga saat ini video yang dirilis beberapa hari itu telah ditonton hingga 6 juta viewer, dengan ribuan komentar netizen.

Sebagian besar berharap pemerintah ikut terlibat mengadvokasi korban, melakukan pendampingan hingga meminta pemerintah menjerat pelaku dugaan penyiksaan TKW tersebut.

Pihak keluarga korban sendiri hanya bisa pasrah dan menyerahkan segala urusan kepada pihak pemerintah. Mereka mendesak agar ada bantuan medis dan psikologis yang serius untuk memulihkan kondisi sang kakak.

“Cukup keluarga kami yang merasakan ini,” kata Cindy.

“Jangan ada lagi yang harus kehilangan jati diri demi mencari nafkah di negeri orang.” pungkasnya. (Red)

Tags:Penyiksaan TKWTKW IndonesiaTKW Kerinci