Kasus malprektik sunat laser yang menimpa bocah B (10) membuat banyak pihak berempati. Pasalnya, korban yang masih anak-anak itu harus menanggung penderitaan berkepanjangan akibat salah penanganan seorang juru sunat YN.

Putra pasangan DT (29) dan HY (30), Warga Sangir, Kito Menanti, Kecamatan Kayu Aro, Kerinci, Jambi, mengalami luka bekas sunat yang tak kunjung sembuh sehingga korban pun kesulitan buang air kecil. Terkadang bocah kecil itu menangis histeris karena menahan sakit.

Melihat penderitaan bocah B yang tersebar lewat video di berbagai media sosial, banyak netizen mendesak agar kasus malpraktik tersebut menjadi perhatian pemerintah daerah setempat.

“Kepada pak bupati kerinci….untuk memerintahkan kadis kesehatan mensikapi malprektik yang sedang viral saat ini,” tulis netizen dilaman FB pak Erick, Senin (26/5)

Bahkan, sejumlah aktivis mengutuk kasus malpraktik ini dan meminta pelaku bertanggungjawab.

Terpisah, anggota DPRD Kerinci Adi Poernomo mengaku telah mengetahui kasus malprektik tersebut dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kami selaku wakil rakyat akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Jajaran Puskesmas Kersik Tuo untuk mencari solusi terbaik dalam pengobatan anak tersebut dan juga terkait kasus ini , kedepannya kami berharap agar
Masyarakat , Edukasi mengenai pentingnya memilih layanan kesehatan yang legal dan tersertifikasi sangat dibutuhkan untuk mencegah kasus serupa,” ujarnya. (Red)

Tags:Malprektiksunat laser