Rencana tawuran antara sekelompok anak baru gede (ABG) dari Desa Pendung dan Kemantan berhasil digagalkan berkat kesigapan aparat kepolisian dan peran aktif tokoh masyarakat dari kedua desa. Diduga, rencana tawuran ini dipicu karena dendam.

Kapolsek Air Hangat AKP Julisman menyatakan pihaknya menerima laporan dari warga mengenai adanya kumpulan remaja yang mencurigakan di perbatasan kedua desa, pada Sabtu (7/6) malam.

“Kami segera mengerahkan personel ke lokasi yang diduga menjadi titik kumpul. Bersama tokoh masyarakat dan kepala desa, kami melakukan pendekatan persuasif,” kata AKP Julisman, Senin (9/6).

Beruntung, situasi tidak berkembang menjadi bentrokan fisik berkat kesigapan aparat dan mediasi yang dilakukan oleh berbagai elemen penting masyarakat kedua desa.

Namun demikian, puluhan remaja yang terlibat dalam rencana tawuran itu tetap digiring ke Mapolsek Air Hangat guna dilakukan pembinaan.

“Kita panggil, sekitar 25 remaja, mereka kita beri pembinaan dan dihukum cukur botak oleh orang tua mereka sendiri,” terangnya.

Selanjutnya, AKP Julisman mengatakan, para remaja dikembalikan kepada orang tua mereka dengan harapan tidak lagi melakukan hal-hal yang mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat.

“Pihak kami dan pihak orang tua telah bermediasai, sepakat untuk menjaga anak masing-masing sehingga tidak melakukan hal yang sama (tawuran), kalau ada peristiwa lagi kami tidak segan membawa ke ranah hukum,” pungkasnya.

Terkait situasi dan kondisi di TKP, Polisi masih terus melakukan pemantauan untuk mencegah potensi gesekan lanjutan, dan memastikan situasi di wilayah tetap aman dan terkendali. (Red)

Tags:desa kemantandesa pendungKenakalan RemajaTawuran